Jumat, 24 April 2009

Mata Hati



Bukankah hidup ini tidak selalu terhias tawa, adakalanya airmata yang bicara. Ketika bibir tak mampu berucap dan hanya tangis yang mewakili seluruh rasa. Memang benar adanya, bila hati yang terluka, bila hati yang merana serasa seluruh raga luluh lantak karenanya. Hati ....

Hidup juga tak selalu menangis, namun kadang kala ada senyum dihias disana. Tersadar ... tawa dan tangis, suka dan duka seperti layaknya pagi dan malam, ataupun lelaki dan perempuan. Ada kaya dan miskin, tua dan muda, sehat dan sakit, serta hidup dan mati semua tercipta tidaklah sendirian namun ... disetiapnya diberikan pasangan. Disetiapnya diberikan perbedaan, perbedaan yang menjadikannya pasangan selamanya. Ach ... ada sebab adapula akibatnya, tak kan ada asap bila tak ada api. Tak kan ada lelaki bila tak ada perempuan, dan semuanya yang berpasangan kan selalu bersama sepanjang usia.

Kala bahagia ...
Seluruh dunia seakan ikut tertawa
Dimana - mana terlihat warna surga
Dan hidup terasa demikian indahnya

Ketika duka melanda ...
Terasa dunia bermuram durja
Walau ada senyum disetiap tatap mata
Kan terasa ejekan melukai rasa
Dimana - mana terlihat warna duka
Dan hidup terasa kelabu dan tak bermakna

Demi dia ...
Terserahkan seluruh hidup ini untuknya
Seluruh tawa dan duka ini padanya
Senyum dan tangisku karenanya

Demi segalanya ...
Yang meng aku kan ego semata
Kurela ...
Hidup tak berwarna
Demi senyum di bibirnya
Demi binar indah di matanya
Dan bahagiaku untuknya..
Selamanya ...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar