Minggu, 25 Januari 2009

Surat Cinta ...



Asslamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
Ba'da tahmid dan shalawat ...

Syukur pada Allah yang masih mengaruniakan nafs padaku dan padamu untuk segera memperbarui taubat. Akhi, rasanya aku telah menemukan Kekasih yang jauh lebih baik darimu. Yang tak pernah Mengantuk dan tak pernah Tidur. Yang siap terus menerus Memperhatikan dan Mengurusku. Yang selalu bersedia berduaan disepertiga terakhir malam. Yang siap Memberi apapun yang kupinta. Ia yang Bertahta, Berkuasa, dan Memiliki Segalanya. Maaf Akhi, tapi menurutku kau bukan apa - apa dibanding dia. Kau sangat lemah, kecil dan kerdil dihadapanNya. Ia berbuat apa saja sekehendakNya kepadamu. Dan, akhi aku khawatir apa yang telah kita lakukan selama ini membuatNya cemburu. Aku takut, hubungan kita selama ini membuatNya murka. Padahal Ia, Maha Kuat, Maha Gagah, Maha Perkasa, Maha Keras SiksaNya. Akhi, belum terlambat untuk bertaubat. Apa yang telah kita lakukan selama ini pasti akan ditanyakan OlehNya. Ia bisa marah, akhi. Marah tentang saling pandang yang pernah kita lakukan, marah karena setitik sentuhan kulit yang belum halal itu, marah karena suatu ketika dengan terpaksa aku harus membonceng motormu, marah karena pernah ketetapNya kuadukan padamu atau tentang lamunanku yang selalu membayangkan wajahmu. Ia bisa marah. Tapi sekali lagi semua belum terlambat. kalau kita memutuskan hubungan ini sekarang, semoga ia mau Memaafkan dan Mengampuni. Akhi, Ia Maha Pengampun, Maha pemberi Maaf, Maha Menerima Taubat, Maha Penyayang, Maha bijaksana. Akhi jangan marah ya, Aku sudah memutuskan untuk menyerahkan cintaku pada Nya, tidak pada SelainNya. Tapi tak cuma aku, Akhi. Kaupun bisa menjadi kekasihNya, kekasih yang amat dicintai dan dimuliakan. Caranya satu, kita harus jauhi semua larangan - laranganNya termasuk dalam soal hubungan kita ini. Insyaalah, Dia punya rencana yang indah untuk masa depan kta masing - masing. Kalau engkau selalu berusaha menjaga diri dari hal - hal yang di benciNya, kau pasti akan dipertemukan dengan seorang wanita shalihah. Ya, wanita shalihah yang pasti pasti jauh lebih baik dari diriku saat ini. Ia yang akan membantu mu menjaga agamamu, agar hidupmu senantiasa dalam kerangka mencari ridha Allah dalam ikatan pernikahan yang suci. Inilah do'aku untukmu, semoga kaupun mendo'akanku, akhi. Akhi, aku akan segera menghapus namamu dari memori masa lalu yang salah arah ini. Tapi, aku akan tetap menghormatimu sebagai saudara di jalan Allah. Ya, saudra dijalan Allah, akhi. Itulah ikatan terbaik. tak hanya antara kta berdua, tapi seluruh orang mukmin di dunia. Tak mustahil itulah yang akan mempertemukan kita dengan Rasulullah di telaganya, lalu beliaupun memberi minum kita dengan air yang lebih manis dari madu, lebih lembut dari susu, dan lebih sejuk dari krim beku. Maaf akhi, tak baik rasanya aku berlama - lama menulis surat ini. Aku takut ini merusak hati. Goresan pena terakhirku disurat ini adalah do'a keselamatan dunia akhirat sekaligus tanda akhir dari hubungan kita. Insyaalah... Wassalamu'alaikum warahmatullahi wa barakaatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar