Senin, 27 September 2010

Sekali lagi

Sekali lagi, aku berkutat dengan emosi

Meredam buih buih amarah yang menjamahku bagai pengikutnya

Merasuk dan menggerayangiku bagai nafsu yang melingkar selaksa pusaran

Rentanku kala seraut wajahmu menghantuiku

Menjadi bayangan yg senantiasa membuntutiku

Meruntuhkan ego dan menghabiskan amunisiku untuk menghabisimu

Selalu ... aku luruh dalam kerinduan yang menggebu

Menyerah pada rasa yang tak jua mengikuti logika

Menyerah pada cinta yang memasungku tanpa kendali

Menyerah ...

Menyerahkan seluruh hati yang tak jua ku ikhlaskan

Untukmu ... dulu, kini ataupun nanti


Sekali lagi ...

Harus ter rela kan bulir2 air mata ini menetes membelah jiwa dan rasa

Meremukkan seluruh syaraf angan dan mimpi

Membuat kaki asaku pincang dan rapuh

Dan maaf ... terpaksa aku merutuki mu

Tak rela bila hati harus merintih menyebut namamu

Walau kusadari bibirku berkhianat dan memanggilmu bagai ajimat



Tidak ada komentar:

Posting Komentar