Rabu, 04 Agustus 2010

Kolaborasi Hati 4

Terarungi waktu terjalani sgala goresn tintaMU,
Gelap terang terwarna dalam cakrawala
Belenggu jiwa kadang terkoyak nestapa
Lirih buih lampiran kidung jiwa
Dibatas mana ksetiaan mampu terjaga,
Jika jiwa mengembara mencari perbandingn cinta ... (27 April 2010)


Menghimpun puing masa lalu merangkai kenang tersisa
Terbingkai hati pada janji usang nan tlah lama dipupus waktu
Gamang membelenggu resah langkah berlalu
Ceruk hati membeku bersandar damba kelabu
Hanya pada kata setya......
Hanya pada satu nama...
Dan bila telaga jiwa kini meriakkan kidung smaradahana
Akankah kembara sunyi tlah menggenapi akhir penantiannya
Ataukah senandungku hanyalah desau angin di kejauhan
Tanpa makna..... (Galih)





Terpaku pada satu sosok itu ...
Terbelenggu hati dalam gengaman satu nama
Tiada mampu bermain hati tanpa bayangannya
Akankah jiwa sampai pada satu dermaga
Janji usang usung rasa bawa damba...

Mencari belahan jiwa yang tiada kabar berita
Menunggu ...
Kembara rasa membelah dunia
Mengaitmu erat bawa masa lalu yang tlah membeku ...
Membelai hati beri dahaga penuh damba ...
Ikrarkan hati pada kidung surga nirwana
Dan biarkan senandung rindu ikatkan erat janji setia ... (Iffa)


Aku lelah...
Datang membawa hati terbelah
Dengan ragu...
Tiada berbekal ku menghampirimu...
Saat rapuh...
Adakah sedikit tersisa tempatku berteduh
Tanpa senyuman...
Hanya setya lah yang dapat kutawarkan
Smoga cinta.....
Dapat bersemi indah diantara kita (Galih)


Hei ...
Tak ingin jadi tempat persinggahan ...
JIka hanya untuk sekejap,
Tak ada tempat tuk berteduh, jika kau tak ingin tinggal...
lebih baik ... ambil langkah seribu dan raihlah impian sesaat itu ...
Wanita bukanlah istana madu, yang bisa diraih bila mau ...
Dia bukan pelabuhan tempat tuk singgah para nelayan cinta
Namun dia hanya gubuk perdu ...
Ingin dicinta tanpa dimadu ... (Iffa)


Hahahahaha......
Lihay euy, ketangkap basah maling naaaaa (Galih)


secawan anggur terkadang tak mampu mabukan sang peminumnya.....!
namun setetes racun dapat membantai ribuaan yg terminum.!
terlalu banyak burung yg berterbangan di atas kepala...!

namun jangan biarkan dia bersarang diatas kepala....! (angans)


Secawan anggur hanya pembuka rasa,
Lidah merasa nikmat merasuki jiwa ...

Bukan mabuk yang kan di rasa,
Namun menjadikan dahaga terasa menyesakkan dada ...


Tak kan lari ku kejar burung ...
Lebih baik diam dan pasang jebakan...
Mungkin bukan Kepala letaknya sarang ...
Namun hati kan jadi pangkalan ... (Iffa)


sesaknya dada ter bias racun yg perlahan menelan hati,

buai lidah menjadi kaku, bersilat manis membuai jiwa...!
kias burung terbang laksana pikiran, memasang jebak perangkap diri,

jangan biarkan otak terperangkap hal yg tak baik,

karna hati yg akan menjadi korban...! (Angans)


Ketika angan menjebak fikiran,

Impian dan mimpi seperti satu hati,

namun ketika logika memperangkap hati yang ada hanyalah hitungan materi ...
Tak kan terbiarkan hati mengembara mencari tambatan yang tak diridhoi
karena hati tercipta hanya untuk hati

dan cinta lahir bukan dari logika materi ......

Dan alangkah indahnya jika Hati dan Logika saling mengerti dan memahami ... (Iffa)


harapan dalah suatu asa.

dimana mimpi adalah hiasan dari bingkainya,...!
pandangan mata menatap megahnya istana,

berbunga perhiyasan permata dan wewangian cinta...!
hati berbicara nurani yg menyapa,

sedangkan rasa adalah pemenagnya...! (Angans)


Terhampar sudah asa di antara dua damba lekat di jiwa
Tergugu aku bersandar pada ragu menggamang langkah
Menggores perih cinta lama bersisa duka bersenandungkan setya
Menyela indah mekarnya kelopak sekuntum melati cinta di sudut hati
Tlah terpikat sukma pada telisik wangi lembut menyelusupi penjuru jiwa ...
Tanpa kumengerti...
Hilangkan perih ini...
Hilangkan duka ini...
Hilangkan rasa kehilangan ini...
Andai ku pandai merangkai aksara menyusun kata
Kan ku puisikan sesaknya dada menanggung sejuta rindu
Hanya padamu... (Galih)


ehmmm ...
Tak ada yang bisa terangkai kala huruf terlalu sederhana wakilkan rasa ...
Tak ada yang sanggup menyamai keangungan cinta yang tercipta ...
Tak sekedar getaran ...
Tak hanya detak jantung yang menyesakkan ......
Tak sekedar sebatas rasa dalam kata,

Jika rasa itu datang ...
Tak sekedar rengkah tebing hati,

Tak hanya retak kerasnya batu karang ...
Namun badailah yang menerjang,

Mengenggam erat dan tak pernah dilepaskan ... (Iffa)



2 komentar:

  1. Salam kenal dari Madiuners juga nih...

    BalasHapus
  2. Dan alangkah indahnya jika Hati dan Logika saling mengerti dan memahami ---> aku suka sekali kalimat ini... :p

    BalasHapus